ZODIAK:
SEJARAH, LOGIKA RAMALAN, HANYA UNTUK HAVE
FUN, EFEK BARNUM DAN VALIDASI SUBJEKTIF SEBAGAI ASAS ZODIAC
(Omong Kosong dan Hasil Have Fun dari
Ramalam Zodiak)
1.
Sejarah Singkat
Lebih dari
2300 tahun yang lalu di Babilonia percaya bahwa dewa-dewa tinggal di antara
bintang dan benda langit serta memiliki kekuatan untuk mengendalikan nasib
manusia. Orang Babilonia membagi langit menjadi 12 rasi bintang. Kepribadian
dan kejadian masa depan kita dapat diketahui dari posisi matahari, bulan dan
benda langit lainnya saat kita lahir. Semacam ada kekuatan yang mempengaruhi
kehidupan di Bumi. Ingat itu sudah dilakukan 2300 tahun yang lalu dan bahkan dikala itu belum ditemukan teori
gravitasi oleh Newton. “GRAVITASI HANYA SIHIR”
2. Logika Ramalam Zodiak
Secara logis,
ramalan itu semua orang bisa melakukannya dan kemungkinan kebenarannya pun
sangat besar jika dibandingkan dengan jumlah orang yang percaya pada ramalan
itu. Logikanya seperti ini: Jika saya membuat ramalan bintang bahwa Anda yang
berzodiak Libra merupakan orang berkepribadian baik dan menarik, keuangan Anda
bulan ini akan tidak baik, dan asmara Anda bulan ini akan tidak baik. Maka
kalau kita bandingkan dengan jumlah orang yang percaya, misalnya 1000,
kemungkinan besar (saya kisar 60%) ramalan ini akan tepat pada 60% orang yang
percaya tersebut.
Sebagian besar orang
yakin mereka berkepribadian baik dan menarik karena tidak ada definisi yang
tepat akan nilai 'baik' pada masing-masing orang, rata-rata memiliki definisi
sendiri akan tingkat kebaikannya. Dan seandainya Anda sebagai orang yang
percaya membaca ramalan saya pada akhir bulan (anak kos sering terkecoh disini),
maka kemungkinan besar ramalan saya tentang keuangan yang tidak baik akan cocok
dengan kondisi Anda. Dan juga seandainya Anda membaca saat asmara Anda dengan
pasangan tidak baik, tentunya ramalan saya ini benar mengena. Tentu saja
ramalan saya menjadi kenyataan kalau mereka percaya terhadap ramalan tersebut.
Karena kalau mereka percaya bahwa hal itu terjadi, maka pikiran mereka sendiri
akan menciptakan kondisi tersebut (Validasi Subjektif).
3.
Zodiak Sebagai Ajang Have Fun
“Loh
kok kamu percaya sama zodiak?”
“Slow aja kaliii, kan cuman have fun
saja”
Baik, mari kita jeleaskan. Anda pasti
pernah melempar-lempar batu kearah semak-semak? Atau ke laut? Dan itu hanya
have fun saja. Sadarkah kalau batu hasil lemparan itu bisa saja mengenai
ikan-ikan didalam laut atau hewan disemak-semak tadi? Dan kelakuan itukah yang
dinamakan bercandaan?
Itu contoh sederhana dari
hewan,bagaimana dengan manusia?
Disuatu pagi anda melihat ramalam
zodiak dan membagikannya ke sosial media karna anda mendapatkan ramalam yang
baik, namun bagaimana dengan orang lain yang membaca apa yang anda share,
apakah mereka mendapat ramalam yang sama baik nya? Atau bahkan ramalam buruk
dan menjadikan sehari mereka uring-uringan dan bahkan seumur hidup (misalnya
ramalam akan mendapatkan petaka dikala menikah) memikirkan ramalan yang pada
dasarnya bukan apa-apa tersebut.
Come on, cari media lain yang bisa
membuat anda “have fun”
4.
Efek Barnum Dan Validasi Subjektif
Efek Forer, juga disebut Efek Barnum,
adalah “suatu fenomena psikologis ketika seseorang menganggap akurat deskripsi mengenai
diri mereka yang seolah dibuat khusus untuk mereka, padahal deskripsi itu
sebenarnya sangat umum sehingga dapat berlaku untuk banyak orang”.
Efek ini menjelaskan mengapa banyak
orang percaya dengan praktik-praktik tidak ilmiah seperti astrologi, ramalan
dsb.
Validasi subjektif terjadi “ketika dua
peristiwa yang acak dan tidak terkait dianggap berhubungan agar sesuai dengan
keyakinan, harapan atau hipotesis seseorang”. Contohnya, saat membaca kolom
horoskop (ramalan), pembaca secara aktif mencoba mengaitkan isi horoskop
tersebut dengan aspek kepribadian mereka. Right???
"Percobaan klasik" yang
menunjukkan keberadaan efek Forer dilakukan pada tahun 1948. Psikolog Bertram
R. Forer membagikan teks psikologi kepada 39 mahasiswa psikologinya dan mereka
diberitahu bahwa mereka akan mendapatkan deskripsi kepribadian mereka
berdasarkan hasil tes tersebut.
Satu minggu kemudian, Forer memberikan
kepada setiap mahasiswa sebuah deskripsi yang seolah ditulis khusus untuk
mereka. Kebanyakan mahasiswa merasa bahwa hasil tes kepribadian tersebut
akurat, dengan rata-rata penilaian sebesar 4,26 dalam skala dari 0 hingga 5.
Kenyataannya, mereka semua mendapatkan "deskripsi kepribadian" yang
sama.
Dan masih
banyak lagi percobaan-percobaan seperti ini telah dilakukan namun tetap saja
membuktikan ramalam zodiak itu omong kosong. Sebuah survey terhadap 2.978 (Duan ribu sembilan ratus
jutuh puluh delapan) pasangan menikah dan 478 pasangan yang bercerai
menunjukkan bahwa TIDAK ADA KORELASI SAMA SEKALI antara perceraian dengan
kecocokan zodiak.
Jadi, apakah anda masih ingin mengikuti
perkembangan zodiak?
Mari kita lihat ramalam utk Leo tahun 2018:
Zodiak
ini selalu menjadi bintang dari semua zodiak yang ada meski mereka beruntung
atau tidak (bintang ??)
Leo
memang selalu menjadi sorotan di manapun mereka berada meski tanpa bekerja
keras untuk melakukannya (menjadikan orang pemalas)
Mereka
juga memiliki kepribadian yang magnetis dan karakter yang kuat (dibanding siapa
kuatnya?)
Hal
ini terutama karena sikap 'pemenang' mereka yang akan menarik hal-hal baik di
tahun yang akan datang (ngggggggg)
Terlepas
dari ini, mereka akan memiliki kesehatan yang baik dan serangkaian peluang yang
akan datang (kesehatan itu dijaga bukan diramal)
Pada
karier dan kehidupan cinta mereka, mereka tidak akan menghadapi rintangan
apapun dan ini akan membuat hidup Leo berjalan mulus di tahun 2018 (“apapun”
garis bawahi itu)
Daftar
bacaan: dari berbagai sumber di internet
Medan,
29-10-2018
0 comments:
Post a Comment
Silahkan tambahkan komentar teman-teman, diharapkan menggunakan kata-kata yang pantas. karna kata-kata menunjukkan siapa kita