MANTEL KUNING


Rintik hujan selalu membuat saya terharu. Rintiknya, mengingatkan masa-masa yang lalu. Begitu pula hari ini sewaktu kecil saya ingin sekali mempunyai mantel hujan. Kuning, itu warna yang saya inginkan. Teman- teman saya yang lain telah memilikinya, dan mereka tampak gagah dengan mantel itu. Untuk anak kelas 2 SD, semua yang berwarna cerah, akan selalu tampak indah dilihat mata. Namun sayang, ibu tidak punya cukup uang untuk membelinya. Walaupun sempat kecewa, saya harus menurut, dan menahan keinginan untuk mempunyai mantel kuning itu.

Walau begitu, saya tetap kesal dan perasaan itu memuncak, ketika saya harus pulang dari sekolah. Hari itu hujan begitu deras. Saya makin kecewa dengan ibu. Sebab, jika ada mantel tentu saya tidak perlu kehujanan dan bisa bergabung dengan teman-teman yang lain. Kesal dan marah begitulah yang saya rasakan saat itu. Sementara yang lain tertawa dan menikmati hujan, saya harus berjalan pulang dengan tubuh yang basah kuyup.

Ah.. di tengah perjalanan saya bertemu dengan ibu. Dia tampak membawakan payung untukku. Karena terlanjur marah, saya tidak mau menerima payung itu dan ngambek, serta tetap pulang tanpa payung. Walau begitu, ia tetap ingin melindungi saya dari air hujan dengan payungnya dan mendekatkan tubuhnya kepada saya agar tidak terlalu basah terkena hujan. Hujan makin deras dan kamipun berjalan pulang, walau saya tetap ngambek dan menolak untuk dipayungi.

Sesammpainya dirumah, tingkah itu terus saya perbuat. Saya tetap menolak untuk berganti pakaian. Akhirnya dengan sedikit terpaksa, hal itu saya akhiri. Ibu, kemudian datang dengan handuk dan langsung menyelimuti saya. Namun, tetap tidak ada kata-kata yang keluar dari mulut ibu.

Masih dalam diam, ibu kemudian memberikan pakaian ganti. Setelah itu, dia menyodorkan teh manis hangat untuk saya. Ya, segelas teh manis.
Begitulah,

Ibu mungkin tidak mampu membelikan mantel kuning seperti yang saya impikan,  namun payungnya membuat saya merasa aman.

Ibu mungkin tidak mampu membelikan mantel kuning untuk menghindari hujan, namun dekapannya membuat saya terhindar dari apapun.

Ibu mungkin tidak mampu membelikan saya mantel kuning itu, namun handuk hangatnya mampu memberikan kehangatan dari setiap mantel yang ada.

Ibu mungkin tidak mampu membelikan mantel kuning, namun usapan lembutnya adalah segalanya buat saya.

Ibu mungkin tidak bisa memberikan saya banyak hal lain, namun, dekapan, usapan, uluran tangan, perhatian dan kasih sayang sudah cukup sebagai penggantinya.

Ya, rintik hujan selalu membuat saya terharu. Terimakasih buat ibu yang tidak membelikan saya mantel kuning. Karena apa yang telah diberikannya saat ini telah jauh melebihi segalanya..........

Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, beliau berkata, “seorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata. ‘wahai rasulullah, kepada siapa aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi salallahu ‘alaihi wasallam menjawab ‘Ibumu!’ dan orang tersebut kembali bertanya, ‘kemudian siapa lagi?’ Nabi salallahu ‘alaihi wasallam menjawab ‘Ibumu!’ orang tersebut bertanya kembali ‘kemudian siapa lagi?’ beliau menjawab ‘Ibumu!’ orang tersebut bertanya kembali ‘kemudian siapa lagi?’ Nabi salallahu ‘alaihi wasallam menjawab ‘Kemudian Ayahmu’ (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)


Lalu, atas dasar apa kita tidak berbakti kepada Ibu?

Kecantikan seorang wanita

Seorang lelaki kecil bertanya kepada ibunya , “mengapa engkau menangis?”
          “Karena aku seorang wanita” kata seorang ibu kepada anaknya.
          “Aku tidak mengerti,” kata anak itu.
          Ibunya hanya memeluknya dan berkata, “dan kau tidak akan pernah mengerti.”
          
         Kemudian anak laki-laki itu bertanya kepada ayahnya, “mengapa Ibu suka menangis tanpa alasan?”
          “Semua wanita menangis tanpa alasan,” hanya itu yang dapat dikatakan oleh ayahnya.

          Anak laki-laki kecil itupun tumkbuh menjadi seorang laki-laki dewasa, tetap ingin tahu mengapa wanita menangis.
          Akhirnya ia bertanya kepada tuhan, “Tuhan mengapa wanita begitu mudah menangis?”

          Tuhan berkata, “Ketika aku menciptakan seorang wanita, ia diharuskan menjadi seorang yang istimea. Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia, namun harus cukup lembut untuk memberikan kenyamanan.

          Aku memberikannya kekuatan dari dalam agar mampu melahirkan anak dan menerima penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya. Aku memberinya kekerasan untuk menjadikannya cukup tegar, ketika orang lain menyerah dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa mengeluh.

          Aku memberikannya kepekaan untuk mencintai anak-anaknyadalam setiap keadaan, bahkan ketika anak-anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya. Aku memberikannya kekuatan untuk mendukung suaminya dalam kegagalannya ndan melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya.

          Aku memberikannya kebijaksanaan untuk mengetahui, bahwa suami yang baik tidak akan pernah menyakiti istrinya, tetapi kadang menguji kekuatannya dan ketetapan hatinya untuk berada disisi suaminya tanpa ragu.

          Dan akhirnya aku memberinya airmata untuk diteteskan. Ini adalah khusus miliknya untuk digunakan kapanpun ia butuhkan.

          Kau tahu, kecantikannya seorang wanita bukan dari pakaian yang dikenakannya, sosok yang ditampilkannya, atau bagaimana ia menyisir rambutnya. Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya karena itulah pintu hatinya, tempat dimana cinta itu ada.a
Sumber:

Destiani, D.M. (2016). Bukan Untuk Dibaca. Surakarta: Selaksa Publishing.


Menghubungkan Golongan Darah Dengan Kepribadian. Bijakkah?

Pengertian golongan darah ABO
            Karl Landsteiner 1930 memenangkan hadiah Nobel dari hasil penelitiannya atas darah teman sekerjanya dengan cara mencampurkan sel darah merah dan serum darah donor. Hasilnya dalah dua macam reaksi dan satu macam tanpa reaksi. Kesimpulannya adalah ada dua macam antigen A danh B di sel darah merah yang disebut dengan A dan B atau sama sekali tidak ada reaski yang disebut dengan golongan darah O. Ia menemukan 3 dari 4 golongan darah dalam sistem ABO.
            Untuk mempermudah memahami golongan, Anggap saja darah A itu sebuah donat yang pada permukaannya memiliki huruf A, golongan darah B memiliki hubuf B, golongan darah AB memiliki huruf AB dan golongan darah O tidak memiliki huruf. Jadi, jika darah A dimasukkan ke B maka akan terjadi ketidak cocokan dan akan terjadi penggumpalan darah (aglutinasi) serta kematian. Namun ketika darah O dimasukkan kepada A maka tidak terjadi pengumpalan karna pada permukaan darah O tidak memiliki huruf yang membuat ketidak cocokan. Begitulah penjelasan yang sangat sederhananya J
Sejarah mengaitkan golongan darah dan kepribadian
            Di jepang golongan darah memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan hal itu karna orang jepang percaya bahwa golongan darah akan menjadikan pribadi seseorang berbeda antara satu golongan darah dengan golongan darah yang lain.
            Pada tahun 1930 Tokeji Furukawa menerbitkan sebuah makalah bahwa golongan darah membawakan kepribadian yang berbeda-beda dan pada saat itu budaya menghubungkan golongan darah dan kepribadian telah melekat pada masyarakat jepang. Dalam kepercayaan itu dinyatakan bahwa:
1. golongan darah A
Merupakan individu yang menarik, terkendali, rasionalis dan mudah beradaptasi. Namun tipe Ab juga merupakan tipe yang kritis, tidak tegas, pelupa dan bertanggung jawab.
2. Golongan darah B
Memiliki sifat baik seperti bersungguh-sungguh, kreatif, logis, pendiam, sabar dan bertanggung jawab (meskipun juga keras kepala dan tegang.
3. Golongan darah O
Memiliki semangat yanbg tinggi, aktif, kreatif dan kuat. Namun disisi lain, tipe B juga egois, tidak bertanggung jawab, tak kenal ampun dan tidak menentu.
4. golongan darah AB
Memiliki rasa percaya diri yang kuat, senang menentukan nasib sendiri, kemauan keras dan intuitif. Sayangnya tipe O juga egois, dingin, tidak dapat diduga dan berpotensi menjadi workaholic.
Bagaimana, cocok bukan dengan golongan darah anda? Itulah betapa hebatnya Tokeji Furukawa
Fakta tentang golongan darah dan kepribadian
Pada kenyataannya tidak ada penelitian yang mampu menjelaskan adanya hubungan antara golongan darah dan kepribadian seseorang. Hal itu ditunjukkan dari sebuah jurnal ilmiah yang diterbitkan di Jepang
Artinya kurang lebih begini:

Tidak ada hubungan antara golongan darah dan kepribadian: Bukti dari survei berskala besar di Jepang dan AS Kengo Nawata  (Universitas Bunkyo Kyoto)

Meskipun kepercayaan populer yang meluas di Jepang tentang hubungan antara kepribadian dan golongan darah ABO, pendapat ini belum dibuktikan secara empiris. Penelitian ini memberikan bukti lebih kuat bahwa tidak ada hubungan antara tipe darah dan kepribadian, melalui analisis sekunder data survei berskala besar. Data (setelah 2000) dikumpulkan dengan menggunakan sampling acak skala besar dari lebih dari 10.000 orang secara total dari keduanya Jepang dan Amerika Serikat. Ukuran efek dihitung. Dataset Jepang dari tahun 2004 (N = 2.878-2.938), dan 2,005 (N = 3,618-3,692) serta satu dataset dari AS pada tahun 2004 (N = 3,037-3,092). Di semua dataset, 65 dari 68 item menghasilkan perbedaan yang tidak nenonjol antara kelompok darah. Ukuran efek (η2) kurang dari 0,003. Ini berarti Jenis darah tersebut menjelaskan kurang dari 0,3% dari total varian dalam kepribadian. Hasil ini menunjukkan tidak relevan tipe darah dihubungkan dengan kepribadian.

Bisa anda akses disini :

Dampak kepercayaan terhadap hubungan antara golongan darah dan kepribadian
            Di era digital seperti sekarang ini banyak kita temukan pengguna internet yang membagikan tentang “ramalan” (Untuk seterusnya saya sebut saja ramalan karna saya belum menemukan istilah yang pas)  golongan darah mereka, baik itu ramalan yang bersifat negatif ataupun positif. Sambil membacanya sambil menganggukkan kepala dan bilang dalam hati “ah, iya juga ni bener”. Namun apa yang sebenarnya terjadi? Untuk menjawabnya saya mengajak anda para pembaca untuk sama-sama berfikir sehingga apa yang saya jelaskan dan apa yang saya maksud menjadi suatu pandangan bersama bukan hanya statement saya semata.
            Untuk menjadikan sebuah pembicaraan terhadap suatu masalah itu berfokus maka harus kita tetapkan suatu variabel kebenaran dan dalam hal ini  kita menggunakan akal sehat sebagai variabel.
            Tahukan anda bahwa ramalan yang dipercaya masyarakat dizaman Jepang yang saya tulis diatas telah saya bolak-baik sebelumnya. Yang betulnya begini:
1. golongan darah A
Memiliki sifat baik seperti bersungguh-sungguh, kreatif, logis, pendiam, sabar dan bertanggung jawab (meskipun juga keras kepala dan tegang.
2. Golongan darah B
Memiliki semangat yanbg tinggi, aktif, kreatif dan kuat. Namun disisi lain, tipe B juga egois, tidak bertanggung jawab, tak kenal ampun dan tidak menentu.
3. Golongan darah O
Memiliki rasa percaya diri yang kuat, senang menentukan nasib sendiri, kemauan keras dan intuitif. Sayangnya tipe O juga egois, dingin, tidak dapat diduga dan berpotensi menjadi workaholic.
4. golongan darah AB
Merupakan individu yang menarik, terkendali, rasionalis dan mudah beradaptasi. Namun tipe Ab juga merupakan tipe yang kritis, tidak tegas, pelupa dan bertanggung jawab.
            Bagaimana pendapat akal sehat anda?
            Segala sesuatu yang ada di dunia ini relativ. Misalnya pendek, sabar, penyayang, egois, romantis. Misalkan Adi adalah seorang yang Sabar, maka spontan Adi menjawabnya BENAR. Kok bisa? Ya karna dalam hidup pastinya Adi banyak mengalami kesusahan dan ia mampu menghadapinya dengan SABAR sehingga kitika sebuah ramalam mengatakan ia penyabar sontak ia akan membetulkannya. Tapi bagaimana jika Adi dibandingkan dengan Nabi Muhammad?
Apakah adi termasuk orang yang sabar?
Tentu saja TIDAK!! (Misalkan golongan darah mereka sama ataupun berbeda).
            Disebuah kesempatan saya pribadi pernah bertanya kepada teman yang menshare berita tentang ramalan golongan darah dan jawabannya membuat saya sedikit terkejut.
Kamu percaya sama yang ginian?” (Tanyaku)
Gak juga sih, tapi ini bener kok menurutku, soalnya untuk iseng-iseng juga” (jawabnya lugu)
Pernah dengar istilah “Jangan kamu iseng melemparkan batu kedalam air, karna bisa jadi mengenai seekor ikan yang sedang mencari makan untuk anaknya”. Pernah?. Kalau belum mari kita bahas sedikit tentang pepatah ini. Suatu keisengan yang kita lakukan sadar atau tidak sadar akan menghasilkan suatu hasil baik itu secara fisik maupun secara mental. Secaara fisik seperti halnya ikan yang mati akibat terkena batu sedangkan secara mental seperti sakitnya hati seseorang karna kita iseng menyebutkan nama seseorang secara tidak sempurna (mengejek) dan ternyata itu nama ayahnya. Mari kita tinggalkan masalah “Keisengan”
Kembali ke variabel, akal sehat adalah sebuah variabel yang paling banyak disetujui. Kita bisa saja menggunakan pandangan agama, budaya, undang-undang namun dalam menyikapi hal ini dan berdasarkan fakta dilapangan dimana masyarakat pengguna internet lebih mengutamakan akal daripada aturan yang lain. Akal sehat akan memandang bahwa memukul orang tanpa sebab adalah suatu yang tidak baik dan akal sehat siapapun akan berkata demikian. Pastinya anda setuju ini.
Mungkin beberapa orang bertanya “Kenapa sih mempermasalahkan hal ini? Kan ini cuman sebuah permainan”
Jika dikatakan permainannya itu sederhana mungkin benar. Namun tahukah anda secara sadar ataupun tidak anda telah menghidupkan sistem pembagian/ Sekte dalam kehidupan berdasarkan golongan darah yang dimiliki. Di amerika oraang kulit hitam di bedakan dengan kulit putih menurut akal sehat anda ini sesuatu yang baik? Mungkin dampak dari pembagian golongan darah ini tidak terasa sekarang, namun jika ini terus dipertahankan dan terus berkembang saya rasa tidak menutup kemungkinan bahwa penggolongan berdasarkan golongan darah ini menjadi sesuatu yang serius.
Kita ambil contoh sederhana, jika golongan darah A itu pekerja keras dan golongan darah B itu pemalas berdasarkan ramalan golongan darah dan di suatu perusahaan akan mengadakan penerimaan karyawan maka si darah B secara otomatis akan tersingkirkan dengan sebab yang bisa dikatakan “misterius” ini. Dan bayangkan jika andalah yang berada di posisi itu !! apakah anda memang seorang yang pemalas? Sejauh mana sifat pemalas anda? Di jepang orang bangun jam 7 itu pemalas, di indonesia orang bangun jam 9 baru dikatakan pemalas dan mungkin di Afrika yang bangun jam 12 baru dikatakan pemalas. Jadi pemalas yang bagaimana?. Udin dibilang ganteng di SMP ketika ia SMA rupanya ada si Budi yang lebih ganteng ketika kuliah ternyata si Andi yang lebih ganteng. Jadi Udin, Budi dan Andi semuanya ganteng? Jawabannya IYA karna ganteng itu reletiv. Sampai disini faham kan?
Kita mengganggap itu sebuah lelucon tanpa kita sadari kita telah melanggar aturan yang seharusnya setiap orang memiliki hak yang sama diatas bumi ini menjadi yang lebih baik dan mendapatkan hasil yang baik dari usaha yang telah dia lakukan. Tidak terbatas ramalan apapun itu termasuk golongan darah.
Yang perlu dipertanyakan ialah, dari mana si pembuat ramalan itu dapat mengetahui ”info ter-Update” tentang golongan darah seperti yang kita lihat di media internet. Apakah dengan wangsit? Dari Jin? Dari sebuah komputer canggih? Atau yang sialnya hanya sekedar COCOKOLOGI?
            Berhentilah untuk “kepo” masalah golongan darah. Masih banyak hal bermanfaat yang harus kita “kepokan” minimal untuk dirikita sendiri. Dari beribu-ribu orang yang telah diteliti para ilmuan menunjukkan TIDAK ADA HUBUNGAN GOLONGAN DARAH DAN PRILAKU /SIFAT MANUSIA anda masih tidak percaya? Atau anda memang tutup kuping untuk percaya? Atau anda suka melihat ramalan baik yang di tuliskan sehingga menjadikan diri anda merasa diatas golongan darah yang lain?
            Kita tahu indoneisa merupakan negara yang sedang berkembang, masyarakat sudah mulai “melek” teknologi dan mulai meninggalkan sesuatu yang berbau mistis yang susah difahami dengan akal fikiran. Tapi jangan buang-buang waktu beberapa dekade hanya untuk menyadari betapa BODOHNYA ramalan golongan darah ini, masih banyak yang harus kita benahi.
            Saya tidak berniat menggurui anda, anda juga bisa memberikan komentar jika ada yang tidak sesuai dengan akal sehat anda dan saya harap tulisan ini bermanfaat.
Trimakasih....
Hormat saya : Asriadi

Daftar bacaan : Hellosehat.com, Zenius.Net, Kaskus.co.id.

Membeli Keajaiban


Sally baru berumur delapan tahun ketika dia mendengar ayah dan ibunya sedang berbicara mengenai adik lelakinya, Georgi.  Ia sedang menderita sakit yang parah dan mereka telah melakukan apaun yang mereka bisa lakukan untuk menyelamatkan jiwanya. Hanya operasi yang sanghat mahal yang sekarang dapat menyelamatkan jiwa Georgi. Tetapi mereka tidak memiliki banyak biaya untuk itu. Sally mendengar ayahnya berbisik, “hanya keajaiban yang bisa menyelamatkan nyawa Georgi sekarang’”.
            Sally pergi ketempat tidur dan mengambil celengan dari tempat persembunyiannya. Lalu dikeluarkan  semua isi celengan tersebut kelantai dan menghitung secara cermat, tiga kali. Nilainya harus benar-benar tepat. Dengan membawa uang tersebut Sally mkenyelinap dan pergi ke toko obat di sudut jalan. Ia menunggu dengan sabar sehingga sang apoteker memberi perhatian. Tapi sang apoteker terlalu sibuk dengan orang lainuntuk diganggu seorang anak yang berusia delapan tahun. Sally berusaha menarik perhatian dengan menggoyang-goyangkan kakinya, tetapi gagal. Akhirnya ia memngambil uang koin dan melemparkannya ke kaca etalase. Berhasil!
            “Apa yang kamu perlakukan?” tanya apoteker tersebut dengan suara agak marah. “saya sedang bicara dengan saudara saya”
            “tapi saya ingin berbicara padamu mengenai adik saya,” Sally menjawab dengan nada yang sama. “Dia sakit dan saya ingin membeli keajaiban.”
            “Apa yang kamu katakan? Tanya sang apoteker
            “Ayah saya mengatakan hanya keajaiban yang bisa menyelamatkan jiwa adik saya sekarang. Jadi berapa harga keajaiban itu”
            “Kami tidak menjual keajaiban, adik kecil. Saya tidak bisa menolongmu.”
            “Dengar, saya mempunyai uang untuk membelinya. Katakan saja berapa harganya.”
            Seorang pria berpakaian rapi berhenti dan bertanya, “keajaiban jenis apa yang dibutuhkan oleh adikmu?”
            “Saya tidak tahu” Jawab Sally. Air mata mulai menetes dipipinya. “Saya hanya tahu dia sakit parah dan mama mengatakan dia membutuhkan operasai. Tapi kedua orang tua saya tidak mempu untuk membayarnya, tapi saya mempunyai uang.”
            “Berapa uang yang kamu punya?”. Tanya pria itu lagi
            “Satu dolar saebelas sen”. Jawab Sally dengan bangga. “Dan itulah seluruh uang yang saya miliki di dunia ini.”
            “Wah, kebetulan sekali”. Jawab pria itu sambil tersenyum. “Satu dolar sebelas sen adalah harga yang tepat untuk membeli keajaiban yag dapat menolong adikmu.” Dia mengambil uang tersebut dan kemudia memegang tangan Sally sambil berkata, “Bawalah saya kepada adikmu, saya ingin bertemu dengannya dan juga orang tuamu.”
            Pria itu adalah dr. Carlton Amstrong, seorang ahli bedah terkenal.  Operasi dilakukan tanpa biaya dan membutuhkan waktu tidak lama sebelum Georgi dapat kembali ke rumah dalam keadaan sehat. Kedua orangtuanya sangat bahagaia mendapatkan keajaiban tersebut.
            “Operasi itu,” bisik ibunya, “seperti keajaiban. Saya tidak dapat membayangkan berapa harganya.”
Sally tersenyum dan tahu secara pasti berapa harga keajaiban tersebut, Satu dolar dan sebelas sen....... ditambah dengan keyakinan.

"Kita sering mengharapkan sebuah keajaiban datang begitusaja tanpa kita sadari, bahwa keajaiban itu merupakan bonus dari tuhan untuk kita yang datang dari arah yang tidak kita duga".

Sumber
Destiani, D.M. (2016).  Bukan Untuk Dibaca. Surakarta: Selaksa Publishing.

Klasifikasi dan siklus hidup virus

MAKALAH
MIKROBIOLOGI
Klasifikasi dan Siklus Hidup Virus




DOSEN PEMBIMBING:
Imam Bagus Sumantri

  Disusun Oleh:                         Kelompok XI
 Asriadi                                   161501095
                                              Aufa Izah Lubis                      161501???                                             
 Elsa Kristina                        161501??? 

     
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017


DAFTAR ISI

1.Klasifikasi Virus........................................................................................
A. Ciri-ciri Virus.................................................................................
B. Dasar Klasifikasi Virus..................................................................
C. Beberapa Klasifikasi virus............................................................
2. Siklus Hidup Virus...................................................................................
A. Proses Replikasi Virus...................................................................
B. Siklus Litik......................................................................................
C. Siklus Lisogenik.............................................................................


PEMBAHASAN
1. Klasifikasi Virus
Menurut para ahli virus tergolong sebagai benda mati dan makhluk hidup. Sebagai benda mati karena diluar sel inang virus mengkristal. Tergolong sebagai makhluk hidup karena dapat berkembang biak saat berada dalam sel inangnya. Virus memiliki bermacam-macam bentuk tergantung jenisnya. Ukuran virus bervariasi dari mulai yang paling kecil yaitu poliovirus: 30 nm sampai yang cukup besar yaitu vaccinia virus : 400nm, hampir seukuran dengan bakteri (Hermiyanti, 2012).
Virus mempunyai organisasi yang berbeda pada kelompok yang berbeda, tapi pada umumnya mempunyai karakteristik seperti dibawah ini :
1. Materi genetik, baik yang berbentuk single-strandad (ss) atau double-strandad (ds), linier atau sirkuler RNA atau DNA, berada didalam kapsul atau capsid yang terdiri dari molekul protein individu yang disebut capsomere.
2. Unit lengkap dari asam nukleat dan capsid disebut nucleocapsid dengan bentuk yang simetris berbentuk icosahedral, helical atau complex.
3. Dalam banyak kasus, partikel virus atau virion hanya terdiri dari nukleokapsid, sedangkan virus lain mempunyai envelope (amplop) atau membran yang menyelubungi. Biasanya terdiri 2 lapisan lipid (lipid bilayer) yang berasal dari sel hospes yang mana protein dan glikoprotein virus disisipkan.
Adapun sifat-sifat khusus virus menurut Lwoff, dkk. (1966) dalam Syahrurachman, dkk (1994) adalah :
1.    Materi genetiknya hanya satu jenis
2.    Struktur yang relatif sangat sederhana
3.    Hanya melakukan kegiatan reproduksi dalam sel hidup
4.    Tidak mempunyai informasi genetik untuk sintesis energi berpotensi tinggi
5.    Virus tidak membelah diri dengan cara pembelahan biner
6.    Asam nukleat virus mengambil alih kekuasaan dan pengawasan sistem enzim sel inang.
7.    Virus menggunakan ribosom sel inang untuk keperluan metabolismenya.
8.    Komponen-komponen utama virus dibentuk secara terpisah dan baru digabung di dalam sel sesaat sebelum dibebaskan.
9.    Selama berlangsungnya proses pembebasan, virus mendapatkan selubung luar yang mengandung lipoprotein dan bahan-bahan lain yang berasal dari sel inang.
10.     Partikel virus lengkap disebut virion dan terdiri dari inti asam nukleat yang dikelilingi lapisan protein yang bersifat antigenik (kapsid).
A. Ciri – Ciri Virus
Adapun ciri-ciri virus adalah:
1.     berbentuk partikel dengan diameter kurang lebih 9-230nm
2.     virion hanya memiliki materi genetik dan lapisan protein yang disebut kapsid
3.     membutuhkan inang untuk kehidupannya
4.    virion tidak melaksanakan kegiatan metabolisme, respirasi atau fungsi biosintetik lainnya
B. Dasar Klasifikasi Virus
Virus hanya mempunyai salah satu asam nukleat yaitu RNA atau DNA; tidak pernah keduaduanya. Asam nukleat tampil sebagai single atau double strandad dalam bentu linier (DNA dan RNA) atau sirkuler (DNA). Genom dari virus terdapat dalam satu atau beberapa molekul dari asam nukleat (Hermiyanti, 2012).
Menurut Lwoff, dkk (1966) dalam Syahrurachman, dkk (1994) dalam klasifikasi virus digunakan kriteria sebagai berikut:
1.    Jenis asam nukleat, RNA atau DNA
2.    Simetri kapsid
3.    Ada tidaknya selubung (Envelope)
4.    Banyaknya kapsomer untuk virus ikosahedral atau diameter nukleokapsid untuk virus helikoidal.
Sedangkan menurut Jawetz, dkk (1992) dalam Darkuni (2001) sifat dasar yang digunakan dalam klasifikasi virus adalah :
1.    Jenis asam nukleat, DNA atau RNA; beruntai tunggal atau ganda
2.    Ukuran dan morfologi, termasuk tipe simetris, jumlah kapsomer dan dan adanya selaput (envelope)
3.    Adanya enzim-enzim spesifik terutama polimerase RNA dan DNA yang penting dalam proses replikasi gen, dan neurominidase yang penting untuk pelepasan partikel virus tertentu (misal influenza) dari sel-sel yang membentuknya
4.    Kepekaan terhadap zat kimia dan keadaan fisik, terutama eter
5.    Sifat-sifat imunologik
6.    Cara-cara penyebaran alamiah
7.    Patologi
8.    Gejala-gejala yang ditimbulkannya.
C. Beberapa Klasifikasi Virus
Berdasarkan Asam Nukleatnya Virus dibedakan menjadi: 
1.    Virus DNA, contohnya: Poxvirus, Hepesviruses, Adenoviruses, Papovaviruses, Parvoviruses
2.    Virus RNA, contohnya: Orthomyxoviruses, Paramyxoviruses, Rhabdoviruses, Picornaviruses, Togaviruses, Reoviruses, Retroviruses
Berdasarkan Bentuk Dasarnya, Virus dibedakan menjadi:
1.    Virus bentuk Ikosahedral. Bentuk tata ruang yang dibatasi oleh 20 segitiga sama sisi, dengan sumbu rotasi ganda, contohnya virus polio dan adenovirus.
2.    Virus bentuk Heliks. Menyerupai batang panjang, nukleokapsid merupakan suatu struktur yang tidak kaku dalam selaput pembungkus lipoprotein yang berumbai dan berbentuk heliks, memiliki satu sumbu rotasi. Pada bagian atas terlihat RNA virus dengan kapsomer, misalnya virus influenza, TMV.
3.    Virus bentuk Kompleks. Struktur yang amat kompleks dan pada umumnya lebih lengkap dibanding dengan virus lainnya. Contoh virus pox (virus cacar) yang mempunyai selubung yang menyelubungi asam nukelat.
Berdasarkan ada-tidaknya selubung yang melapisi nukleokapsid, virus dibedakan menjadi:
1.    Virus berselubung. Mempunyai selubung yang tersusun atas lipoprotein atau glikoprotein, contoh: Poxvirus, Herpesviruses, Orthomyxoviruses, Paramyxoviruses, Rhabdoviruses, Togaviruses, Retroviruses.
2.    Virus telanjang. Nukleokapsid tidak diselubungi oleh lapisan yang lain. Contoh: Adenoviruses, Papovaviruses, Parvoviruses, Picornaviruses, Reoviruses.
Berdasarkan jumlah kapsomernya, virus dibedakan menjadi:
1.    Virus dengan 252 kapsomer, contoh adenovirus
2.    Virus dengan 162 kapsomer, contoh herpesvirus
3.    Virus dengan 72 kapsomer, contoh papovavirus
4.    Virus dengan 60 kapsomer, contoh picornavirus
5.    Virus dengan 32 kapsomer, contoh parvovirus
Berdasarkan sel Inangnya, virus dibedakan menjadi:
1.    Virus yang menyerang manusia, contoh HIV
2.    Virus yang menyerang hewan, contoh rabies
3.    Virus yang menyerang tumbuhan, contoh TMV
4.    Virus yang menyerang bakteri, contoh virus T




2. Siklus Hidup Virus
Virus sangat sulit untuk dibunuh dikarenakan hidup didalam sel, biasanya obat antivirus dapat juga membunuh sel. Obat antivirus bekerja dengan berbagai cara seperti memblok virus yang masuk kedalam atau keluar sel serta merusak susunan bentuk virus dan menghambat kerjanya (replikasi). Umumnya obat antiviral analog nukleosida, analog purin dan pirimidin, juga sebagai prodrugs (Wikipedia )
A. Proses Replikasi Virus
Menurut Stringer (2009) dalam makalah Fauzi, 2014. Beberapa siklus hidup dari virus yang penting untuk dipahami dalam upaya penggunan obat-obat antivirus secara optimal adalah :
1.    Pelekatan dan Penetrasi Virus ke Sel Inang
Menurut Irianto (2007) fase ini disebut dengan fase absorpsi. Fase adsorpsi ditandai dengan melekatnya ekor virus pada dinding sel inang. Virus hanya menempel pada tempat-tempat khusus, yakni pada permukaan dinding sel inang yang memiliki protein khusus yang dapat ditempeli oleh protein virus. Menempelnya virus pada dinding sel bakteri ini sangat khas, mirip kunci dan gembok. Virus dapat menempel pada sel-sel tertentu yang diinginkan karena memiliki  reseptor pada ujung-ujung serabut ekor. Setelah menempel, virus mengeluarkan enzim lisozim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang pada dinding sel bakteri atau sel inang.
2.    Pelepasan Selubung Genom Virus kedalam Sel Inang
Menurut Irianto (2007).Fase ini dsebut dengan fase injeksi. Setelah terbentuk lubang, kapsid virus berkontraksi untuk memompa asam nukleatnya (DNA dan RNA) kedalam sel. Jadi, kapsid virus tetap berada diluar sel inang.Jika telah kosong maka kapsid akan terlepas dan tidak berfungsi lagi.
3.    Sintesis Komponen Virus didalam Sel Inang
Menurut Irianto (2007) fase ini disebut dengan fase sintesis. Virus tidak memiliki mesin biosintetik sendiri. Virus akan menggunakan mesin biosintetik inang untuk melakukan kehidupannya. Karena itu pengendali mesin biosintetik   bakteri yakni DNA bakteri, harus dihancurkan. Untuk DNA virus mamproduksi enzim penghancur. Enzim penghancur ini akan menghancurkan DNA inang tetapi tidak mengahancurkan DNA virus. Dengan demikian sel inang tidak dapat mengendalikan mesin biosintetiknya sendiri.
DNA virus mengambil alih kendali kehidupan. DNA virus yang mereplikasi diri berulangkali dengan jalan mengkopi diri membentuk DNA virus dalam jumlah banyak. Selanjutnya DNA virus ini mensistesis protein yang akan dijadikan kapsid dengan menggunakan ribosom dan enzim-enzim sel inang.
4.    Perakitan Komponen Virus didalam Sel Inang
Menurut Irianto (2007) pada tahap ini kapsid yang disintesis mula-mula terpisah-pisah antara bagian kepala, ekor dan serabut ekor.Bagian-bagian ini kemudian akan dirakit menjadi bagian yang utuh. Virus yang terbentuk berjumlah100-200 buah.
Dengan memutus salah satu dari tahap replikasi virus, maka proses perkembangan dari virus dapat dihentikan. Sebagian besar obat antivirus yang tersedia saat ini adalah obat-obatan yang bekerja memblok protein virus spesifik yang terlibat didalam sintesis komponen virus didalam sel inang.

Siklushidup virus memiliki dua jenis siklus yaitu siklus litik dan siklus lisogenik

B. Siklus Litik

Siklus litik adalah replikasi virus yang disertai dengan matinya sel inang setelah terbentuk anakan virus yang baru. Siklus litik virus yang telah berhasil diteliti oleh para ilmuwan adalah siklus litik virus T (Bacteriophage), yaitu virus yang menyerang bakteri Escherichia coli (bakteri yang terdapat di dalam colon atau usus besar manusia) (Fauzi, 2014).
Siklus litik Bakteriofag terdiri atas 5 fase, yaitu fase adsorbsi, fase penetrasi sel inang, fase eklifase, fase replikasi, dan fase pemecahan sel inang.

1. Fase Adsorbsi

Fase adsorbsi merupakan fase awal dimana ujung ekor Bakteriofag menempel atau melekat pada bagian tertentu dari dinding sel bakteri yang masih dalam keadaan normal. Daerah itu disebut daerah reseptor (receptor site atau receptor spot). Virus yang menempel kemudian mengeluarkan enzim lisosim/lisozim yang berfungsi merusak atau melubangi dinding sel bakteri (Fauzi, 2014).
2. Fase penetrasi 
Fase penetrasi, ujung ekor virus T dan dinding sel bakteri E. coli yang telah menyatu tersebut larut hingga terbentuk saluran dari tubuh virus T dengan sitoplasma sel bakteri. Melalui saluran ini DNA virus masuk ke dalam sitoplasma bakteri (Fauzi, 2014).
3. Fase eklifase dan Replikasi
Fase eklifase DNA virus mengambil alih kendali DNA bakteri. Pengendalian ini terjadi di dalam proses penyusunan atau sintesis protein di dalam sitoplasma bakteri. Seterusnya DNA virus mengendalikan sintesis protein kapsid virus. Pada proses ini juga terjadi replikasi DNA virus sehingga jumlah DNA dari virus T bertambah sangat banyak seiiring terjadinya sintesis protein. (Fauzi, 2014).
4. Fase Perakitan
Fase perakitan pada siklus litik merupakan fase dimana bagian-bagian protein dan DNA yang terbentuk dari proses sintesis protein dan replikasi DNA terjadi sehingga dihasilkan virus-virus baru yang seutuhnya (Fauzi, 2014).
5. Fase Lisis
Fase lisis merupakan fase rusaknya sel bakteri karena aktifitas enzimatis dari virus T serta jumlah virus T yang sudah tidak muat ditampung oleh sel bakteri tersebut sehingga dinding sel bakteri menjadi pecah. Selanjutnya sejumlah virus T yang baru tersebut akan keluar dan siap untuk menyerang sel bakteri lainnya (Fauzi, 2014).

C. Siklus Lisogenik

 Siklus lisogenik memiliki perbedaan sedikit dengan siklus litik, tetapi secara umum hampir sama dengan siklus litik. Pembedanya adalah ketika sudah mencapai fase penetrasi, DNA virus tidak mengalami replikasi dan sintesis protein melainkan bergabung dengan DNA bakteri sehingga antara DNA virus dan DNA bakteri menjadi satu (Jiwanjaya, 2015).
Sebagai contoh ini terjadi pada virus HIV yang menginfeksi sel T limfosit pada manusia, sehingga pada tahun-tahun awal seseorang yang terinfeksi HIV tidak menimbulkan gejala-gejala klinis, karena DNA dari virus HIV bersembunyi dengan bergabung dengan DNA sel T limfosit. Ketika DNA virus sudah bergabung dengan DNA bakteri, maka yang terjadi adalah ketika bakteri melakukan pembelahan diri, secara otomatis DNA virus juga akan ikut mengganda (Jiwanjaya, 2015).
Saat kondisi menguntungkan bagi DNA virus maka siklus lisogenik dapat masuk ke dalam siklus litik lagi yang ditandai dengan fase replikasi dan sintesis protein dari virus tersebut.





Daftar Pustaka
Anonima, (2004). Virus. http://biologi.upi.edu.
Campbell & Reece. (2003). Biology: Concepts & Connections, 4th Ed. Inc.
Publishing as     Benjamin Cumming.
Darkuni, N. (2001). Mikrobiologi: Bakteriologi, Virologi dan Mikologi.
Malang.  Jurusan Biologi, FMIPA, UM.
Fauzi. (2014). Obat-obat Antivirus. Makalah.
Foster & Smith. (1997). Germs: Viruses, Bacteria, and Fungi.
 http://www.peteducation.com.
Hermiyanti, emmy. (2012). Biologimolekuler Virus. Bandung: Universitas
Padjajaran
Irianto, K.(2007). Mikrobiologi Umum. CV Yrama Widya. Bandung.
Jiwanjaya, Yoga. ( 2015 ). Siklus Hidup Virus.
http://www.biologiedukasi.com/2015/12/siklus-hidup-virus-siklus-litik-dan.html
Hunt, Margaret. (2007). Medical Microbiolgy. Lectures 56-57.
Murray et al., Microbiology, 5th Ed., Chapter 6, appropriate parts Chapter 51.
Syahrurachman, Agus; dkk. (1994). Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: Binarupa
Aksara.
White, DO and Fenner, J. (1994). Medical Virology, 4th Ed.
Wikipedia. (2016). Virus. https://id.wikipedia.org/wiki/Virus. Akses pada 7 Juni 2016 pukul 08.45pm WIB

Powered by Blogger.

CATATAN BEBERAPA OBAT PENTING

Tulisan ini dibuat oleh Asriadi dan Dian Murnanda pada Desember 2019. Untuk versi PDF dapat diunduh pada link yang tersedia di akhir tulis...

Search This Blog